Kamis, 13 Februari 2014

Siklus Akutansi


Akun (account)
Kita telah mengetahui prinsip-prinsip pencatatan suatu transaksi sampai proses pembuatan laporan keuangan sederhana pada postingan dasar-dasar akutansi.  Bila diperhatikan, maka proses pencatatan seperti di dasar-dasar akutansi tersebut tidak praktis jika jenis aktiva, utang dan modal bertambah banyak, begitu pula jika transaksi sehari-hari sudah demikian beragam jenis dan jumlahnya.
Oleh karena itu pada bagian ini kita akan membahas suatu konsep baru yaitu tentang akun/ pos/ rekening (Account).  Akun adalah semacam tabel yang memperlihatkan perubahan pada setiap jenis aktiva, utang dan modal.
Dalam ilmu akuntansi dikenal 5 golongan akun yaitu:
  1. Aktiva
  2. Utang
  3. Modal
  4. Pendapatan
  5. Biaya

Beberapa contoh akun dan sistem penomorannya dapat diperlihatkan di bawah ini:
Nomor
Nama Akun
Nomor
Nama Akun
1
Aktiva
4
Pendapatan
11
Kas
41
Penjualan
12
Piutang Dagang
5
Biaya
13
Perlengkapan
51
Biaya Gaji
17
Tanah
52
Biaya Sewa
18
Bangunan
53
Biaya Listrik
2
Utang
54
Biaya Telepon
21
Utang Dagang
59
Biaya Lain-lain
22
Pinjaman Jangka Panjang


3
Modal


31
Modal Tn X



Bagan akun (chart of account)
Bagan akun adalah daftar semua akun yang digunakan oleh suatu perusahaan beserta sistem penomorannya (seperti pada tabel di halaman 1). Perusahaan dapat membuat sendiri sistem penomorannya. Umumnya akun berjenis aktiva diberi nomor awalan “1”, utang berawalan angka “2”, modal berawalan nomor “3”, pendapatan berawalan angka “4”, dan biaya berawalan angka “5”.
Bagan akun merupakan “jantung” dari proses akuntansi.

Saldo Normal
Akun pada dasarnya digunakan untuk mencatat setiap perubahan (naik/ turun) karena adanya transaksi, sehingga pada akhir periode (misalnya akhir bulan) kita dapat dengan mudah menghitung saldo akhir masing-masing akun. Setiap akun memiliki karakteristik khusus yang telah ditetapkan, yaitu yang disebut saldo normal. Setiap akun memiliki 2 sisi, yaitu sisi sebelah kiri (debit), dan sisi sebelah kanan (kredit). Bentuk akun yang paling sederhana adalah akun bentuk “T”, seperti diperlihatkan di bawah ini:
Akun: Kas


Sisi kiri/ debit
Sisi kanan/ kredit



Saldo normal adalah aturan penempatan saldo bagi setiap akun, jadi ada akun yang saldonya ditempatkan pada sisi debit, dan juga ada akun yang saldonya ditempatkan pada posisi kredit.

Aturan saldo normal untuk 5 golongan akun adalah sebagai berikut:
Golongan Akun
Posisi saldo (saldo normal)
Aktiva
Debit
Utang
Kredit
Modal
Kredit
Pendapatan
Kredit
Biaya
Debit
Contoh penerapan saldo normal
Misalnya sebuah perusahaan memiliki saldo akun pada tanggal 1 Jan 03 sebagai berikut:
Kas
Rp. 6.000.000
Piutang Dagang
Rp. 3.000.000
Utang Dagang
2.000.000
Modal, Tn, X
Rp. 8.000.000
Penjualan
Rp 2.000.000
Biaya Gaji
Rp. 3.000.000

Saldo-saldo tersebut akan ditempatkan pada masing-masing akun berdasarkan aturan saldo normal sebagai berikut:
Kas

Piutang Dagang
6.000.000


3.000.000






+
-

+
-





Utang Dagang

Modal, Tn. X

2.000.000


8.000.000





-
+

-
+





Penjualan

Biaya Gaji

2.000.000

3.000.000






-
+

+
-

Perhatikanlah bahwa jika saldo setiap akun dijumlah, maka total Debit harus sama dengan total kredit.
Tanda plus (+) dan minus (-) menunjukkan aturan penambahan/ pengurangan pada setiap akun. Misalnya jika adalah penambahan kas sebesar Rp. 100.000, maka angka tsb. harus ditempatkan pada sisi sebelah debit. Sedangkan jika adalah penambahan modal Sebesar Rp. 100.000, maka angka tsb. harus ditempatkan pada sebelah kredit.


Bentuk akun “T” di atas hanya dapat digunakan untuk mencatat sejumlah kecil transaksi, untuk suatu perusahaan nyata biasanya bentuk akunnnya menjadi empat kolom seperti tabel berikut ini:

Nama Akun: Kas                                                                              Nomor: 1101
Tgl.
Uraian
Post.
Ref.
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Kredit
1
Jan
Saldo awal



10.000

2



10.000

20.000

3




5.000
15.000


Siklus Akuntansi
Proses akuntansi merupakan suatu siklus yang hanya berakhir jika perusahaan berhenti menjalankan operasinya. Siklus akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut:





Transaksi
Transaksi adalah semua kejadian yang memberi pengaruh pada posisi aktiva, utang, dan modal. Transaksi inilah yang akan dicatat, kemudian diringkas menjadi laporan keuangan pada setiap akhir periode

Dokumen
Yaitu bukti terjadinya transaksi sebagai dasar pencatatan selanjutnya. Misalnya jika ada transaksi penjualan, maka perusahaan umumnya menerbitkan bon/ faktur penjualan. Setiap transaksi umumnya memiliki nama dokumennya masing-masing sesuai kebiasaan di tiap perusahaan.



Jurnal
Jurnal adalah suatu buku yang berisi ringkasan transaksi berupa nama-nama akun yang terpengaruh oleh suatu transaksi. Ringkasan ini disebut ayat jurnal (journal entries). Jadi jurnal adalah buku yang berisi kumpulan ayat jurnal. Ayat jurnal harus dibuat berpasangan (ada sisi debit dan sisi kredit), dan sebuah ayat jurnal minimal mengandung 2 akun.
Langkah-langkah pembuatan ayat jurnal
  1. Analisis akun apa saja yang dpengaruhi oleh suatu transaksi
  2. Tentukan perubahan di tiap akun tsb. akan terjadi penambahan dan pengurangan
  3. Buatlah ayat jurnal sebelah debit/ kredit berdasarkan analisis 1 dan 2 dengan berpedoman pada aturan saldo normal dan aturan penambahan/ pengurangan akun

Contoh:
Pada tanggal 2 Januari 2003 telah terjadi penjualan tunai sebesar Rp. 100.000, maka langkah-langkah pembuatan ayat jurnalnya sebagai berikut:
  1. Akun yang berubah adalan akun penjualan dan akun kas (uang tunai)
  2. Perubahan akun: penjualan naik, kas naik
  3. Ayat jurnal yang dibuat:
Debit (Dr)                  Kas                                         Rp. 100.000
            Kredit (Kr)                 Penjualan                              Rp. 100.000

Perhatikan sebuah ayat jurnal pasti memiliki sisi debit dan kredit, dan total debit=total kredit.



Contoh buku jurnal:
JURNAL
Tgl.
Uraian
Posting
Referrence
Debit
Kredit
1
Jan
Kas

100.000



   Penjualan


100.000







Buku Besar
Setelah tiap transaksi dicatat dalam jurnal, kemudian tiap ayat jurnal akan dipindahkan ke dalam masing-masing akun. Proses pemindahan ayat jurnal ke masing-masing akun ini disebut proses Posting. Jadi jika menggunakan contoh jurnal di atas maka akan proses posting akan dilakukan 2 kali, yaitu untuk akun kas dan untuk akun penjualan. Jadi sebenarnya buku besar akan kumpulan catatan tiap akun.

Ilustrasi siklus akuntansi
Berikut ini adalah diagram yang mengilustrasikan siklus akuntansi, jika dimisalkan ada sebuah transaksi penjualan tunai sebesar Rp. 100.000.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar