Jumat, 14 Februari 2014

Jurnal Khusus dan Buku Besar Pembantu



 Jurnal Khusus
            Pada bab sebelumnya telah kita ketahui bahwa transaksi dicatat dalam bentuk jurnal (pada jurnal umum), misalnya penjualan kredit akan dijurnal sbb:
            Dr. Piutang Dagang                                     xxx
                        Cr. Penjualan                                                            xxx
Pada perusahaan dagang/ jasa, jurnal di atas mungkin akan sering dibuat, karena penjualan kredit (ataupun tunai) adalah salah transaksi yang rutin di suatu perusahaan. Berarti cara pencatatan menggunakan jurnal umum saja kurang efisien, karena kita akan menjadi sangat sering membuat jurnal yang sama, dan melakukan posting ke buku besar untuk pos-pos di atas. Begitu pula dengan transaksi rutin lainnya seperti pembelian, kas masuk dan kas keluar. Oleh karena itu pada sistem akuntansi manual, selain jurnal umum dibuat pula jurnal khusus yang terdiri atas:
  1. Jurnal Penjualan, yaitu untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit
  2. Jurnal Penerimaan kas, yaitu untuk mencatat transaksi penerimaan kas, yang dapat berasal dari penjualan tunai, penerimaan pembayaran piutang, dll.
  3. Jurnal Pembelian, yaitu untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit.
  4. Jurnal Pengeluaran kas, yaitu untuk mencatat transaksi pembayaran misalnya pembayaran utang, maupun pembelian secara tunai.

Jadi dengan jurnal khusus kita tidak perlu lagi membuat ayat jurnal untuk setiap transaksi.  Ayat jurnal hanya dibuat berdasarkan ringkasan dari seluruh transaksi selama periode tertentu (umumnya satu bulan).



Contoh Jurnal Khusus
JURNAL PENJUALAN
Tgl
No.
Faktur
Akun yang didebit/ identitas pelanggan
Post.
Ref.
Dr. Piutang Usaha
Cr. Penjualan
2
Jan
615
PT ABC

2.200.000
6

616
PT DEF

1.750.000
27

617
PT XYZ

2.650.000
31

618
PT ABC

3.000.000

Perhatikan bahwa jurnal di atas bentuknya tidak lagi seperti jurnal umum. Jadi kita tidak terlalu repot lagi membuat jurnal, karena ayat jurnalnya telah dicantumkan sebagai judul kolom (perhatikan judul kolom terakhir). Sehingga kita hanya perlu menuliskan jumlahnya saja. Tetapi tentu saja jurnal di atas hanya dapat digunakan untuk mencatat penjualan secara kredit. Kolom-kolom di atas dapat diubah/ disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.

JURNAL PENERIMAAN KAS
Tgl
Akun yang dikredit
Post.
Ref.
Akun Lainnya
Cr.
Piutang Dagang
Cr.
Kas
Dr.
2
Jan
Pendapatan sewa

400

400
10

PT ABC


2000
2000
25

PT DEF


1000
1000
29

PT XYZ


500
500

Transaksi apa saja yang tercatat pada contoh jurnal penerimaan kas di atas ?
JURNAL PEMBELIAN
Tgl
Akun yang dikredit
Post.
Ref.
Utang Dagang
Cr.
Perlengkapan
Dr.
Akun
Lainnya
Dr.
Post.
Ref.
Jumlah
2
Jan
PT XYZ

400
400



15

PT ABC

200
200



20

PT DEF

1000

Peralatan kantor
18
1000
27

PT XYZ

800
800




JURNAL PENGELUARAN KAS
Tgl
No.
Cek
Akun yang didebit
Post.
Ref.
Akun Lainnya
Dr.
Utang Dagang
Dr.
Kas
Cr.
3
Jan
150
Biaya Sewa
52
1600

1600
9

151
PT DEF


500
500
22

152
PT XYZ


700
700
29

153
PT ABC


800
800

Buku Besar Pembantu
            Untuk memudahkan perusahaan melacak saldo utang piutang, maka perlu digunakan buku besar pembantu. Misalkan pada neraca tertera saldo piutang dagang sebesar Rp. 2 juta. Tentunya perusahaan ingin mengetahui rincian besarnya saldo piutang untuk tiap pelanggan. Untuk memberikan informasi ini, maka pencatatan berdasarkan buku besar saja tidak cukup. Perusahaan harus memiliki buku besar pembantu piutang dagang. Begitu pula dengan utang dagang. Pada umumnya, buku besar pembantu terdiri dari:
  1. Buku besar pembantu piutang dagang (account receivable subsidiary ledger), yaitu buku besar yang berisi saldo piutang untuk masing-masing pelanggan.
  2. Buku besar utang dagang (account payable subsidiary ledger), yaitu buku besar yang berisi saldo utang kepada masing-masing pemasok/ supplier.
  3. Buku besar persediaan barang (inventory subsidiary ledger),  yaitu buku besar yang berisi saldo persediaan masing-masing barang. Sehari-hari buku besar ini disebut juga kartu stok.

Contoh penggunaan buku besar, buku besar pembantu, dan jurnal khusus digambarkan sebagai berikut:



Buku Besar
Nama Akun: Piutang Dagang                                                                    Nomor: 1102
Tgl.
Uraian
Post.
Ref.
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Kredit
1
Jan
Saldo awal



10.000
2


S1
14.000
24.000

3







JURNAL PENJUALAN
Tgl
No.
Faktur
Akun yang didebit/ identitas pelanggan
Post.
Ref.
Dr. Piutang Usaha
Cr. Penjualan
2
Jan
615
PT ABC
2000
6

616
PT DEF
3000
27

617
PT XYZ
4000
31

618
PT ABC
5000



Total

14.000





(1102) (41)

Buku Besar Pembantu Piutang Dagang
Nama: PT ABC
Tgl.
Uraian
Post.
Ref.
Debit
Kredit
Saldo
1
Jan
Saldo awal



5.000
2


S1
2.000
7.000
31


S1
5.000
12.000

Nama: PT DEF
Tgl.
Uraian
Post.
Ref.
Debit
Kredit
Saldo
1
Jan
Saldo awal



3.000
2


S1
3.000
6.000
3







Nama: PT XYZ
Tgl.
Uraian
Post.
Ref.
Debit
Kredit
Saldo
1
Jan
Saldo awal



2.000
2


S1
4.000
6.000
3








Tidak ada komentar:

Posting Komentar